IBU WOMEN CLINIC – Wanita sangatlah rentan dengan berbagai permasalahan kesehatan reproduksi. Untuk itu, diperlukan wawasan dan pengetahuan yang baik terkait dengan permasalahan kesehatan reproduksi wanita. Salah satunya masalah kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan. Ini merupakan salah satu kondisi yang bisa berdampak serius bagi kesehatan. Penting sekali untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi wanita. Khususnya jika dijumpai beberapa gejala dan tanda abnormal yang dialami. Dengan pemeriksaan dini maka pengobatan yang dilakukan bisa berjalan dengan lebih optimal.
Kehamilan ektopik adalah istilah medis untuk hamil di luar kandungan. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi oleh sperma tidak menempel pada rahim. Dimana sel telur tersebut melekat di dinding saluran tuba falopi, rongga perut, indung telur (ovarium), atau leher rahim (serviks). Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya perdarahan dari vagina dan rasa nyeri hebat di panggul atau perut bawah. Kondisi kehamilan ektopik ini harus sesegera mungkin ditangani. Karena kondisi tersebut dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungan juga tidak dapat berkembang dengan normal.
Kehamilan akan terjadi ketika sel telur telah dibuahi oleh sel sperma. Pada proses kehamilan yang normal, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma akan menetap di tuba falopi atau saluran sel telur. Sel telur yang telah dibuahi tersebut berada di tuba falopi selama kurang lebih tiga hari, yang kemudian akan dilepaskan menuju ke rahim. Di dalam rahim, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan terus berkembang sesuai dengan tahapannya hingga pada masa persalinan.
Sementara itu, pada kondisi kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma tersebut tidak menempel pada rahim. Sel telur tersebut menempel pada organ lain. Salah satunya adalah tuba falopi, dimana ini merupakan organ yang paling sering ditempeli oleh sel telur pada kehamilan ektopik. Selain tuba falopi ini juga terjadi di indung telur, leher rahim ataupun di rongga perut. Meskipun penyebab terjadinya kehamilan ektopik belum diketahui secara pasti, beberapa kondisi sering kali dikaitkan dengan kondisi ini. Seperti terjadinya kerusakan pada tuba falopi yang merupakan saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim.
Baca Juga: Lakukan Pemeriksaan di Lab Kehamilan Ketika Darah Haid Menggumpal Disertai Gejala Tertentu
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan dapat dialami oleh setiap wanita yang telah aktif berhubungan intim. Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi kehamilan ektopik, seperti:
Kehamilan ektopik seringkali tidak menunjukkan gejala khusus pada tahap awal. Tanda awal terjadinya kehamilan ektopik hampir sama dengan kondisi kehamilan pada umumnya. Seperti mual-mual, payudara yang mengeras, dan berhentinya siklus haid. Sedangkan pada tahap yang lebih lanjut, beberapa gejala yang seringkali dirasakan bisa meliputi nyeri perut dan perdarahan dari vagina. Dimana gejala-gejala tersebut akan terasa semakin parah dengan seiringnya waktu. Oleh sebab itu, pemeriksaan USG pada tahap awal kehamilan penting dilakukan untuk memastikan kondisi kehamilan. Dengan USG akan diketahui apakah ibu mengalami kehamilan yang normal atau kehamilan ektopik.
Ibu Women Clinic berdedikasi untuk memberikan pelayanan kesehatan wanita dengan peralatan terbaik yang terintegrasi dengan fasilitas terpadu. Berbasis ilmu pengetahuan, riset kedokteran dan pengalaman, Ibu Women Clinic bertekad untuk menjadi pusat layanan kesehatan perempuan yang terpercaya. Jangan ragu dan segera hubungi kami atau kunjungi klinik kami untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik juga mutakhir.