IBU WOMEN CLINIC – Wanita harus mewaspadai permasalahan organ reproduksi dengan rutin melakukan pemeriksaan. Baik itu wanita yang sudah menikah ataupun yang belum menikah, perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Salah satunya seperti mioma uteri atau yang disebut juga sebagai fibroid uterus. Meskipun merupakan tumor jinak, namun kondisi tertentu bisa berpengaruh terhadap kesuburan seorang wanita. Untuk itu, lakukan pemeriksaan rutin pada layanan ginekologi dan obstetri.
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari rahim, dimana bagian tersebut akan lebih padat daripada dinding rahim normal. Mioma uteri atau fibroid uterus ini umumnya berbentuk bulat, dan tidak menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya. Namun, jika tumor yang tumbuh berukuran sangat besar maka dapat menyebabkan tekanan pada kandung kemih atau organ lainnya. yang selanjutnya dapat mengarah ke suatu gejala tertentu. Pemeriksaan lebih lanjut dengan USG di lab kehamilan dibutuhkan untuk bisa mendiagnosis kondisi ini.
Mioma uteri sendiri bisa digambarkan berdasarkan lokasinya di dalam rahim. Dimana seseorang bisa mengalami mioma uteri dengan lokasi yang berbeda. Beberapa kondisi mioma uteri berdasarkan pada lokasinya, meliputi:
Tidak sedikit wanita yang kemungkinan mengalami gangguan ini, tetapi tidak memiliki gejala. Ketika gangguan tersebut menimbulkan gejala, maka hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah mioma yang terjadi. Berikut adalah gejala mioma uteri yang paling umum, seperti:
Baca Juga: Cegah Risiko Masalah Kesehatan Organ Reproduksi dengan Rutin Periksa di Dokter Spesialis Kandungan
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi mioma uteri perlu diketahui. Sehingga, anda bisa melakukan pencegahan dengan segera menjalankan penanganan tepat. Berikut faktor risiko mioma uteri yang harus diwaspadai, seperti:
Pertumbuhan mioma uteri ini sangat erat kaitannya dengan produksi hormon estrogen. Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yaitu saat pengeluaran estrogen tinggi. Sehingga mioma cenderung membesar saat wanita sedang hamil dan mengecil saat wanita memasuki masa menopause. Selain itu, zat yang membantu tubuh mempertahankan jaringan seperti insulin, dapat memengaruhi pertumbuhan tumor.
Pola pertumbuhan pada gangguan tersebut dapat bervariasi. Dimana ini dapat tumbuh perlahan atau cepat, ataupun tetap pada ukuran yang sama. Beberapa tumor bisa mengalami pertumbuhan, dan beberapa mungkin akan menyusut dengan sendirinya. Tidak sedikit gangguan miom yang terjadi selama kehamilan akan menyusut atau menghilang setelah kehamilan. Ini karena rahim akan kembali pada ukuran normal setelah melahirkan.
Ibu Women Clinic berdedikasi untuk memberikan pelayanan kesehatan wanita dengan peralatan terbaik yang terintegrasi dengan fasilitas terpadu. Berbasis ilmu pengetahuan, riset kedokteran dan pengalaman, Ibu Women Clinic bertekad untuk menjadi pusat layanan kesehatan perempuan yang terpercaya. Jangan ragu dan segera hubungi kami atau kunjungi klinik kami untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik juga mutakhir.