Ketika mengandung, kebutuhan nutrisi janin dalam kandungan harus menjadi prioritas. Salah satu upayanya adalah dengan konsumsi multivitamin kehamilan. Tentu tidak sembarangan, karena suplemen yang diperlukan antara satu ibu hamil dan lainnya berbeda.
Selain itu, Ibu perlu tahu pula bahwa ada beberapa jenis suplemen atau vitamin yang justru sebaiknya dihindari. Tak usah risau, artikel kali ini akan mengulasnya untuk Ibu.
Mengapa perlu konsumsi vitamin saat hamil?
Beberapa alasan mengapa ibu hamil perlu konsumsi vitamin di antaranya:
Selama mengandung, kebutuhan nutrisi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak meningkat signifikan. Sebagai contoh protein. Jika tadinya rekomendasi bagi perempuan yang tidak hamil adalah 0,8 gram per kg, maka ibu hamil perlu 1,1 gram per kg protein.
Di saat yang sama, kebutuhan akan nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral juga meningkat. Ada yang bisa memenuhi semua ini lewat pola makan yang seimbang. Namun ada pula yang tidak. Itulah sebabnya ibu hamil disarankan mengonsumsi vitamin untuk menghindari kekurangan nutrisi.
Setiap kehamilan punya cerita perjalanan yang berbeda. Kebutuhan akan nutrisi dalam bentuk vitamin bisa jadi sangat membantu bagi ibu hamil yang mengalami beberapa hal seperti:
Komplikasi kehamilan dengan ciri-ciri utama mual dan muntah sangat parah ini bisa membuat ibu hamil justru mengalami kekurangan berat badan. Bukan tidak mungkin, makan dan minum air putih saja menjadi tantangan tersendiri. Artinya, kemungkinan mengalami kekurangan nutrisi cukup besar.
Ibu hamil yang mengandung lebih dari satu bayi memiliki kebutuhan mikronutrisi lebih banyak ketimbang kehamilan janin tunggal. Di sinilah perlunya konsumsi vitamin untuk memastikan nutrisi bagi ibu dan janin dalam kandungan tercukupi.
Ada jenis mutasi genetik yang disebut dengan methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR) yang mengubah folat menjadi bentuk yang mudah diserap tubuh. Nah, ibu hamil yang mengalami mutasi genetik ini mungkin saja perlu suplemen folat dalam bentuk spesifik untuk menghindari komplikasi.
Para ahli, termasuk dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan semua ibu hamil untuk mengonsumsi vitamin hamil dan suplemen asam folat.
Tujuannya untuk melengkapi kekurangan nutrisi serta mencegah pertumbuhan abnormal seperti spina bifida. Ini merupakan kelainan bawaan lahir akibat tidak sempurnanya pembentukan tabung saraf.
Ibu hamil yang menjalani pola diet spesifik juga perlu mengawasi betul apakah kebutuhan nutrisi makro maupun mikro mereka terpenuhi. Termasuk mereka yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu hingga vegan. Sebagai antisipasi, Ibu perlu mengonsumsi vitamin dan mineral untuk menghindari defisiensi.
Lebih jauh lagi, meskipun tidak disarankan, ibu hamil yang merokok juga perlu “kompensasi” untuk mengimbangi kebiasaan buruknya ini. Bisa jadi, kebutuhan nutrisi mikro spesifik seperti vitamin C dan folatnya jauh lebih tinggi.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada kasus kehamilan dengan komplikasi seperti diabetes gestasional, obesitas, dan juga preeklamsia juga lebih tinggi. Artinya, vitamin kehamilan adalah multivitamin yang secara spesial diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan mikronutrisi selama hamil.
Menurut studi observasional, mengonsumsi vitamin hamil mengurangi risiko persalina prematur dan preeklamsia. Komplikasi berupa preeklamsia cukup berbahaya yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan mungkin saja kelebihan protein dalam urine.
Pemberian nutrisi bagi ibu hamil tujuannya untuk kesehatan ibu dan bayi sepanjang kehamilan. Ini adalah hal yang tidak terpisahkan. Selain itu, konsumsi vitamin ini juga merupakan metode pengukuran indirek dari asupan yang mencukupi.
Idealnya untuk mengukur memang dengan memeriksa kadarnya dalam darah. Namun, tentu tidak semua pasien punya kapasitas untuk melakukannya secara berkala karena pertimbangan biaya.
Kenali vitamin yang aman dikonsumsi
Untuk menentukan apa saja dan seberapa banyak vitamin yang diperlukan Ibu selama mengandung, tentu tidak asal-asalan. Setiap pemeriksaan dengan dokter spesialis kandungan, termasuk hasil dari analisis laboratorium, akan menjadi dasar rekomendasi vitamin hamil apa yang perlu dikonsumsi.
Beberapa jenis vitamin kehamilan yang termasuk aman adalah:
Lebih jauh lagi, untuk suplemen herbal selain yang ada dalam daftar di atas, pastikan mengonsumsinya hanya setelah mendapat lampu hijau dari dokter.
Di sisi lain, ada vitamin atau suplemen yang tidak disarankan untuk ibu hamil seperti vitamin A, vitamin E, black cohosh, dong quai, yohimbe, dan tanaman goldenseal.
Beberapa jenis suplemen dikhawatirkan tidak jelas kandungan serta dosisnya sehingga bisa menimbulkan efek samping berbahaya bagi kehamilan Ibu.
Tak kalah penting, apapun jenis vitaminnya untuk melengkapi kebutuhan nutrisi, itu bukanlah pengganti gaya hidup dan pola makan yang sehat. Imbangi dengan tidur cukup serta aktif bergerak agar Ibu bisa menjaga kesehatan janin dalam kandungan.
Sumber:
Nature Reviews Endocrinology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4927329/
The American College of Obstetricians and Gynecologists. https://www.acog.org/womens-health/faqs/nutrition-during-pregnancy?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=int CDC. https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/mm5438a4.htm