IBU WOMEN CLINIC – Masa kehamilan merupakan salah satu masa yang paling rentan dan sangat perlu dijaga dengan baik demi kesehatan calon ibu dan janin. Kesehatan para calon ibu dan janin juga bisa dijaga dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara rutin. Pemeriksaan laboratorium ini tentunya memiliki sangat banyak manfaat seperti untuk mempersiapkan masa persalinan dan menyusui yang sehat. Serta aman bagi ibu hamil dan janin, mencegah risiko terjadinya penyakit, memperkecil potensi janin gugur atau janin meninggal di dalam kandungan dan masih banyak lagi lainnya.
Ibu hamil tentunya perlu pemeriksaan laboratorium pada masa kehamilan mulai dari cek golongan darah, HB, leukosit, faktor rhesus, dan kadar glukosa darah. Seperti yang dikatakan dr. Mohammad Hasrul, SpOG, di RS Siloam Bekasi, belum lama juga perlu pemeriksaan untuk memastikan apakah ada atau tidak virus Hepatitis C hingga anti HIV, atau juga hormon kehamilan virus ToRCH. Pertumbuhan janin selama masa kehamilan juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari faktor ibu, faktor janin hingga faktor plasenta.
Tes darah atau pengambilan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium perlu dilakukan secara rutin oleh ibu hamil. Dengan tujuan untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami penyakit tertentu seperti terinfeksi atau kurang darah serta untuk mendeteksi kelainan pada janin. Dengan melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan termasuk tes darah potensi masalah selama masa kehamilan bisa dideteksi sedini mungkin. Penanganan yang tepat dan cepat juga bisa dilakukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjalani tes darah diskusikan dengan dokter atau bidan pada saat menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
Berikut ini adalah beberapa rangkaian jenis tes darah yang perlu dilakukan ibu hamil pada saat kehamilan, yaitu:
Tes darah ini dibutuhkan untuk mengetahui apakah kadar hemoglobin di dalam sel darah merah ibu hamil terlalu sedikit atau normal, terlalu sedikit ini adalah pertanda ibu hamil mengidap anemia. Selain itu tes ini juga bisa dilakukan untuk menghitung jumlah darah putih jika mengalami peningkatan sel darah putih, ini berarti ibu hamil mungkin mengalami infeksi.
Baca Juga: Sedang Hamil? Berikut Ini Penjelasan Tentang USG 4D
Tes golongan darah dilakukan supaya mengetahui golongan darah seperti A, B, AB atau O, dan Rhesus darah ibu hamil seperti Rhesus negatif atau Rhesus positif. Apabila rhesusnya berbeda dengan janin, maka ibu hamil akan diberi suntikan imunoglobulin supaya mencegah pembentukan antibodi yang menyerang darah janin. Apabila antibodi terbentuk menyerang darah janin, maka ini akan berakibat sangat fatal.
Pemeriksaan kadar gula darah ibu hamil biasanya dilakukan pada trimester kedua kehamilan. Namun, dokter mungkin akan menyarankan tes gula darah sejak awal atau lebih dini pada ibu hamil yang mempunyai berat badan berlebih, pernah melahirkan anak dengan berat badan diatas 4,5 kg sebelumnya atau memiliki riwayat diabetes gestasional.
Apabila ibu hamil terinfeksi rubella di awal kehamilan janin dalam kandungan dapat mengalami kecacatan yang serius keguguran atau bahkan lahir dalam keadaan meninggal. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan tes ini supaya mengetahui apakah ibu hamil sudah memiliki kekebalan terhadap virus ini atau belum. Apabila belum ibu hamil dianjurkan untuk menghindari kontak dengan orang-orang yang terinfeksi rubella.
Ibu Women Clinic berdedikasi untuk memberikan pelayanan kesehatan wanita dengan peralatan terbaik yang terintegrasi dengan fasilitas terpadu. Berbasis ilmu pengetahuan, riset kedokteran dan pengalaman, Ibu Women Clinic bertekad untuk menjadi pusat layanan kesehatan perempuan yang terpercaya. Jangan ragu dan segera hubungi kami atau kunjungi klinik kami untuk mendapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik juga mutakhir.